Jokowi, kata Buya, juga terus hadir dalam kegiatan yang dilakukan oleh persyarikatan Muhammadiyah, seperti Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Surabaya atau ke Lamongan, Jawa Timur, dan memberikan SK ke beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Kalau ada yang berkata Presiden kurang perhatian kepada Islam, hentikanlah,” ujar Syaiffi yang merupakan alumni Muallimin.
Menurutnya, kehadiran Jokowi dalam acara ini dalam kapasitasnya sebagai seorang presiden. Bukan sebagai seorang calon presiden. Sebab sesuai aturan yang ada di KPU, tidak boleh capres hadir di lingkungan pendidikan atau kampus. “Aturan KPU kan seperti itu,” jelasnya.
Muallimin, kata dia, juga akan membangun kampus terpadu di Sedayu Bantul. Presiden juga sudah memerintahkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membantu dalam proses pembangunan. Bahkan rencananya pembangunan yang akan dilakukan pada awal 2019 akan di majukan minggu depan.
(Rachmat Fahzry)