Ini Ulah KKB Papua Sebelum Bantai Para Pekerja

Saldi Hermanto, Jurnalis
Jum'at 07 Desember 2018 04:31 WIB
Ilustrasi KKB Papua. (Foto: Ist)
Share :

TIMIKA – Cerita terkait ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, perlahan mulai terkuak. Terutama yang menjadi motif atas aksi pembantaian terhadap para pekerja dari PT Istaka Karya yang mengerjakan jembatan di Kali Yigi dan Aworak.

Dua warga asli Papua yang berhasil selamat dan turut membantu menyelamatkan para pekerja dari tindakan keji KKB, yaitu EL dan ET, mengungkap cara KKB memperlakukan para korban sebelum akhirnya dibantai dengan sangat keji.

EL adalah pekerja dari PT Istaka Karya yang tidak tinggal bersama rekannya pekerja yang lain di kamp, karena EL memiliki rumah sendiri di Distrik Yigi. Sedangkan ET merupakan seorang mantri di Puskesmas Yigi yang saat itu ditugaskan mengawasi pembangunan rumah dokter oleh sejumlah pekerja, dua di antaranya sempat ia bantu selamatkan.

Dari cerita yang disampaikan, EL dan ET juga sempat melihat para pekerja ditawan KKB. Mereka ditawan sambil tangan diikat ke belakang menggunakan tali.

Cerita dari kedua warga Papua yang sempat menyaksikan ulah KKB itu disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi usai proses evakuasi para korban di area Hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis 6 Desember 2018.

Aidi mengatakan, EL menceritakan bahwa sebelum pembantaian dilakukan, KKB melakukan penyisiran terhadap warga pada Sabtu 1 Desember 2018. Selanjutnya, meminta uang secara paksa untuk kelancaran peringatan HUT OPM pada 1 Desember. Bahkan, EL sendiri ikut menjadi sasaran dimintai sejumlah uang oleh KKB.

"Dia bahkan sebelumnya dipalak sama KKB minta uang, disuruh mengantar uang dari perusahaan dalam rangka pelaksanaan upacara 1 Desember. Kemudian sudah termasuk, diminta (uang) semua warga sipil yang ada diamankan bersama dia (EL)," kata Kapendam seperti yang diceritakan EL.

Bahkan di saat KKB melakukan penyisiran ke rumahnya, EL membantu dua orang rekannya (Pekerja PT Istaka Karya) ketika KKB hendak membawa mereka. Pada saat itu KKB memerintahkan EL untuk menyerahkan kedua rekannya, EL justru memasang badan (menghalangi) dihadapan anggota KKB, sehingga niat KKB untuk membawa dua pekerja Istaka Karya tidak berhasil.

“Tetapi EL mengatakan, kalau mau menyentuh dia (rekan-rekannya), katanya bunuh saya dulu. Jadi, dia bela rekan-rekannya. Setelah itu, mereka (EL dan rekannya) kabur," ujar Kapendam menirukan yang diceritakan EL.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya