Saat itu, unit spesialis telah menemukan penyebab dua penyakit lainnya, yakni Sindrom Syok Toksik Dn Penyakit Legionnaires. Dr. James Curran, yang menyelidiki tentang penyakit ini mengatakan hal tersebut merupakan masalah yang sangat serius dan sepertinya tidak akan berkurang.
Saat itu, tiga studi di New England Journal of Medicine mengatakan, sistem kekebalan tubuh pada korban sangat lemah, sehingga membuat mereka rentan terhadap infeksi serius dari kuman yang biasanya dihindari oleh kebanyakna orang. Homoseksual yang telah mengembangkan salah satu dari dua kondisi tersebut menunjukan resistensi yang rendah terhadap tes standar pada sistem kekebalan mereka.
Baca juga: Peristiwa 6 Desember: Hari Kemerdekaan Finlandia dan Wafatnya Hamengkubuwana IV
Dalam kasus ini sekira ada empat korban yang juga memiliki luka kulit langka yang biasanya disebabkan oleh virus herpes simplex. Para peneliti mengklaim, kasus temua mereka ini merupakan bagian dari epidemi imunodefisiensi nasional di kalangan laki-laki homoseksual.
Dokter tidak yakin penyebab penyakit menular ini dibawa dalam air mani dan sekreasi tubuh lainnya. Pasalnya, sebuag penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA) menunjukkan bahwa homoseksual mungkin berulang kali terinfeksi virus. Satu kasus juga melibatkan pengguna obat intravena yang menyiratkan bahwa penyakit tersebut dapat menyebar melalui jarum.
5. Ganja Dilegalkan di Uruguay
Uruguay merupakan Negara terkecil kedua di Amerika Selatan menjadi Negara yang paling banyak menggunakan narkoba jenis ganja. Pada 10 Desember 2013. Uruguay menjadi Negara pertama di dunia yang melegalkan penjualan, budidaya, dan distribusi ganja. Sebelum dilegalisasi, kepemilikan untuk pengguna pribadi tidak dipidana, meskipun hukum sebelumnya tidak menentukan kuantitas untuk “jumlah personal”.
Mulanya, hukum dan pemerintahan Uruguay sepakat bahwa penggunaan narkoba harus dipertimbangkan pengguna atau konsumen sebagai masalah. Konsumsi obat adalah legal dan tidak dikriminalisasikan di Uruguay. Dengan melakukan pendekatan untuk kesehatan masyarakat termasuk menawarkan layanan kesehatan gratis serta pelayanan rehabilitas sukarela.
Baca juga: 9 Peristiwa Besar yang Terjadi Pada 5 Desember
Hingga akhirnya pada Juni 2012, pemerintah Uruguay, di bawah kepemimpinan Presiden Jose Mujica, mengumumkan rencana untuk melegalkan penjualan narkoba jenis ganja yang dikendalikan Negara untuk melawan kejahatan narkoba dan masalah kesehatan.
Rencana Mujica yang akan memungkinkan pengguna untuk menumbuhkan tanaman untuk pengguna non-komersil dan lisensi hibah untuk petani professional untuk produksi skala besar. Ia memperkirakan bahwa dengan 70.000 pengguna bulanan, Negara harus menghasilkan lebih dari £5.000 setiap bulannya. Dengan hal ini, ia menyatakan bahwa Uruguay ingin membuat ‘kontribusi terhadap kemanusiaan’ dengan melegalkan ganja tersebut, tetapi akan mundur jika ‘percobaan’tersebut serba salah.
(Fakhri Rezy)