SPANYOL - Seorang pastor palsu bisa melakukan layanan rohani dan dipekerjakan Gereja Katolik di Spanyol selama 18 tahun sebelum akhirnya ketahuan dan dipecat.
Selama menjadi pastor palsu, Miguel Angel Ibarra sudah melakukan pemberkatan pernikahan dan pembaptisan di Kolombia, lalu di Spanyol selatan, meskipun belum pernah ditahbiskan.
Baca juga: Paus Minta Pastor Pelaku Pelecehan Anak-Anak Serahkan Diri
Pihak gereja mengatakan, semua pernikahan dan pembaptisan itu masih tetap sah, namun semua upacara komuni dan pengakuan dosa yang dilakukannya, tidak sah.
Kebohongan Ibarra terbongkar setelah adanya seorang jemaat di Kolombia melaporkan bahwa Ibarra telah memalsukan dokumen-dokumennya.
Setelah dilakukan 'penyelidikan yang menyeluruh', ketahuan bahwa ia belum pernah ditahbiskan. Kini, ia diperintahkan untuk kembali ke tempat asalnya di Kolombia, kata pihak berwenang Gereja.
Baca juga: Paus Fransiskus Kecam Pihak yang Menyalahkan Migran dan Kaum Miskin
Ibarra pindah ke Spanyol Oktober lalu, lalu menetap di kota Medina-Sidonia, yang dihuni lebih dari 11.000 jiwa.
"Kejadian seperti ini mencoreng paroki dan para imam yang ditahbiskan, yang melayani Gereja setiap hari dengan penuh keteladanan," kata keuskupan setempat dalam sebuah pernyataan.
Ini bukan pertama kalinya seseorang ditangkap karena berpura-pura menjadi pastor Katolik.
Baca juga: Paus Nobatkan Tujuh Orang sebagai Orang Suci Baru di Vatikan
Pada tahun 2008, seorang pria yang belum ditahbiskan kedapatan melayani ritual pengakuan dosa di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Ia mengenakan jubah padri, tetapi kemudian terbongkar kedoknya sebagai pastor palsu setelah dokumennya diperiksa oleh otoritas Italia.
(Fakhri Rezy)