SEJUMLAH gunung api aktif di Indonesia terus menggeliat dengan status waspada hingga awas. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih memantau aktivitas gunung-gunung tersebut. Bagaimana kondisinya?
Saat ini, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda paling menyedot perhatian setelah aktivitas vulkanologinya memicu tsunami ke daratan Banten dan Lampung hingga merenggut 450 lebih nyawa manusia pada Sabtu 22 Desember 2018. Status gunung itu sekarang masih level III atau siaga.
Status paling bahaya kini disandang Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara. Levelnya sudah tahap IV atau awas. Gunung ini terus menggeliat, dilanda gempa dan erupsi hingga masyarakat dilarang keras mendekat.
Berikut kondisi sembilan gunung api di Indonesia hasil pantauan PVMBG milik Badan Geologi Kementerian ESDM hingga Senin (7/1/2019), seperti dilansir Okezaone dari situs vsi.esdm.go.id:
1. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung statusnya awas, level tertinggi untuk menggambarkan bahaya gunung api. Gunung setinggi 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi sejak 2013.
Minggu 6 Januari kemarin, Sinabung mengalami enam kali gempa hembusan, satu kali gempa tektonik lokal, dua kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tortilo. Hal itu seperti terekam di seismograf.
Gunung Sinabung (PVMBG)
“Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api tertutup kabut. Asap kawah teramati dengan tinggi sekira 300 m dari puncak dan berwarna putih. Angin bertiup lemah hingga sedang kea rah utara dan barat,” tulis PVMBG dalam laman resminya.
Masyarakat atau wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 3 hingga 7 kilometer dari puncak kawah. Bagi yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu Sinabung juga harus waspada potensi banjir lahar teutama saat hujan lebat.
2.Gunung Agung
Gunung Agung di Bali masih berstatus siaga. Dini hari hingga pagi tadi, PVMBG mencatat gunung itu mengalami satu kali gempa hembusan, gempa vulkanik dalam serta gempa tektonik jauh. Kemarin enam kali gempa hembusan, dua kali gempa vulkanik dalam, serta empat kali gempa tektonik jauh.
Sejak kemarin, visual gunung tersebut terlihat cerah hingga mendung. Angin berhembus lemah hingga sedang kea rah timur dan barat, gunung api tersebut tampak terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah terutama teramati dengan tinggi sekira 100 meter dari puncak dan berwarna putih tipis.
Gunung Agung (Dok Okezone)
Gunung setinggi 3.142 mdpl itu terakhir erupsi pada 27 Juli 2018. Tapi, warga masih dilarang beraktivitas dalam radius 4 Km dari kawah dan diimbau waspada potensi banjir lahar dingin untuk yang bermukin di sekitar sungai berhulu ke Gunung Agung.
3. Gunung Soputan
Rekaman seismograf, Minggu 6 Januari 2019, mencatat Gunung Soputan di Sulawesi Utara mengalami 19 kali gempa guguran, satu kali gempa hembusan, tujuh kali gempa harmonik, lima kali gempa vulkanik dangkal dan enam kali gempa tektonik jauh. Statusnya masih siaga.
Visual gunung itu, menurut pantauan PVMBG, terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah teramati hingga mencapai ketinggian 50 meter dari puncak. Angina bertiup lemah hingga kencang ke timur dan barat.
Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 4 hingga 6,5 Km dari puncak gunung setinggi 1.784 mdpl itu. Gunung itu terakhir mengalami erupsi 16 Desember 2018 pagi dengan menyembur kolom abu setinggi 7.000 meter di atas puncak.
4. Gunung Karangetan
Gunung Karangetang masih siaga. Minggu kemarin, PVMBG mencatat gunung di Sulawesi Selatan itu mengalami 41 kali gempa guguran, 35 gempa hembusan, tiga gempa harmonik, lima gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa tektonik jauh, serta tiga kali gempa hybrid.
Visual gunung tersebut masih terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati dengan mencapai ketinggian sekira 150 meter dari atas puncak, dengan angin bertiup lemah ke utara dan barat laut.
Terakhir erupsi pada 25 November 2018. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 3 Km dari puncak dan waspada banjir lahar saat hujan.