"Kerja keras dengan kerja paksa memang beda-beda sedikit memang. Tapi karena kita terbiasa kerja lebih lambat itu dianggap kerja paksa. Makan jangan kita bermanja-manja dengan kerja sendiri," jelasnya.
(Baca Juga: Kemlu RI Tanggapi Laporan Ratusan Mahasiswa Indonesia Jalani "Kerja Paksa" di Taiwan)
Sebagaimana diberitakan, media Taiwan News mengabarkan ada enam perguruan tinggi Taiwan yang kedapatan mempekerjakan mahasiswa di pabrik-pabrik. Kabar itu terungkap dari penyelidikan yang dilakukan anggota parlemen Taiwan, Ko Chieh En.
Ko mengatakan, 300 mahasiswa Indonesia berusia di bawah 20 tahun yang berkuliah di Universitas Hsing Wu dipaksa bekerja. Padahal, ada aturan kementerian setempat bahwa mahasiswa awal tahun tidak boleh diminta bekerja, namun pihak kampus disebut "mengakali" aturan tersebut.
(Angkasa Yudhistira)