Reformasi di banyak hal pun dilakukan. Mulai dari memandang pembangunan, budaya kerja, sampai reformasi daalam cara memimpin atau memerintah.
Dalam mencipakatan pembaruan tersebut, Jokowi sadar kesulitan terberat yang akan menghadangnya adalah mengawali prosesnya. Misalnya, soal infrastruktur.
(Baca Juga: Saat Hidup Miskin, Dalam Hati Jokowi Bilang "Siapa Sudi Dengar Orang Susah Bicara?")
Dalam gambarannya, dengan adanya infrastruktur yang memadai, masyarakat bisa menembus batas jarak untuk menghidupkan ekonomi.
Itu mimpinya. Tapi realisasinya, dirinya paham bahwa pembangunan jalan modern memakan waktu lama dan menyedot dana besar. Sepanjang proses pasti melahirkan banyak protes.