"Risikonya saya bisa tidak disukai atau tidak disetujui. Mana yang saya pilih? Memimpin untuk disukai atau memimpin untuk memperbaiki hidup rakyat? Saya pilih yang kedua," tegasnya.
Agar bisa mewujudkan segala impiannya yang dibangun sejak masih jadi rakyat kecil itu, ia sadar membutuhkan "pasukan" yang kuat.
"Saya membutuhkan anak buah yang tangguh untuk menciptakan perubahan," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)