JAKARTA - Polisi mengalami kendala dalam mengidentifikasi benda diduga bom di kediaman pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Salah satunya, banyak bekas sidik jari.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mencontohkan, seperti botol molotov itu sudah terlalu banyak disentuh oleh orang sesaat setelah ditemukan.
"Pada saat kejadian sudah terlalu banyak pihak rumah yang memegang, kemudian karena saat itu ada api kemudian disiram air," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).
(Baca Juga: Polisi Buat Sketsa Wajah Buru Peneror Rumah Pimpinan KPK)