Bongkar Teror Pimpinan KPK, Polri Kirim Rekaman CCTV ke Polisi London

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Senin 21 Januari 2019 15:40 WIB
Kediaman Pimpinan KPK (Foto: Heru/Okezone)
Share :

JAKARTA - Polri masih terus melakukan penyelidikan dan pengusutan teror yang terjadi di rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Wakilnya Laode M Syarief. Saat ini, Polri telah mempelajari dan mengantongi hasil rekaman CCTV dikedua rumah pimpinan lembaga antirasuah tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, pihaknya juga menggandeng Polisi London, Inggris untuk mempelajari rekaman kamera pemantau di kediaman Agus Rahardjo dan Laode M Syarief.

"Kami analisa VDR-nya (rekaman CCTV) ini sampai kirim ke London. Kami berkerjasama dengan inafis di kepolisian metropolitan di London," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).

Baca Juga: Polisi Sudah Periksa 17 Saksi terkait Teror di Rumah Pimpinan KPK


Dari hasil analisa di London, Dedi mengungkapkan, adanya perbedaan antara isi rekaman CCTV yang bergerak dan dalam keadaan diam. Sehingga, memang diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam memeriksa hasil kamera pengawas itu.

Secara paralel, Dedi menyebut, tim Inafis dan forensik Polri juga telah melakukan pemeriksaan terhadap VDR CCTV itu. Namun, karena resolusi yang kurang, akhirnya rekaman itu juga harus dikirim ke London, agar memperkuat penyelidikan.

"VDR-nya ini standar di Indonesia ada klasifikasinya yah. Standar digital, kameranya tingkat resolusinya sangat standar sedangkan kami mencoba untuk VDR CCTV dianalisa laboratorium digital milik Puslabfor Polri," papar Dedi.

Untuk saat ini, kata Dedi, pihaknya kembali mencoba ulang untuk video utuh ke London untuk dianalisa secara komprehensif. Pasalnya, ada beberapa petunjuk yang ditemukan Polri sebelum kejadian itu terjadi.

Pasalnya, dalam pemeriksaan yang dilakukan Polri, ditemukan adanya kecurigaan terhadap satu kendaraan yang mondar-mandir di kediaman dua pimpinan KPK itu selama satu bulan sebelum teror itu terjadi.

"Sebagai contoh kami sudah mencurigai ada satu kendaraan yang dalam satu bulan sebelum kejadian mondar-mandir dua orang. Pada saat mondar mandir terlihat jelas. Tapi ketika di zoom orangnya jenis kendaraan sudah tahu, plat nomornya pada posisi yang sulit pecah," ungkap Dedi.

"Jadi prosesnya butuh ketelitian, kesabaran dan analisa yang komprehensif," tambah Dedi.

Baca Juga: Sebelum Datangi Pimpinan KPK, Kabakamla Temui Menteri dan Panglima TNI


Diketahui sebelumnya, dua rumah pimpinan KPK yakni, Agus Rahardjo dan Laode M Syarief diteror benda yang diduga bom oleh orang tidak dikenal, pada Rabu 9 Januari 2019, dini hari. Kejadian di dua lokasi tersebut waktunya tidak berselang lama.

Di rumah Agus di daerah‎ Bekasi ditemukan tas berisi benda mencurigakan berupa paku, kabel, paralon, batre panasonic, hingga serbuk yang diduga semen putih. Benda tersebut diduga bom rakitan berjenis high ekspolsive.

Sementara di rumah Syarief, terdapat pecahan botol dengan sumbu serta bekas kepulan asap yang diduga merupakan bom molotov. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus dugaan teror bom di rumah dua pimpinan KPK tersebut.

(Edi Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya