Dia juga mendesak agar negara-negara lain agar mengikuti langkahnya. Sejauh ini, lima negara Amerika Selatan telah melakukannya, walaupun Meksiko mendukung Maduro.
Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), organisasi yang menghimpun negara-negara di kawasan benua Amerika utara, selatan, serta tengah, di mana Venezuela tidak berpartisipasi di dalamnya, juga telah mengakui Guaido sebagai pemimpin.
"Selamat kami kepada @jguaido sebagai penjabat Presiden #Venezuela. Kami semua mengakui kepemimpinan Anda untuk menegakkan kembali nilai-nilai demokrasi di negara itu," kata Sekretaris Jenderal Luis Almagro dalam cuitannya di akun twitternya.
Venezuela menarik diri dari organisasi itu, yang bertujuan untuk membantu kerja sama lintas benua, pada 2017, dan menuduh mereka mencampuri urusan dalam negerinya.
Siapakah Juan Guaido?
Guaido adalah sosok yang relatif tidak dikenal sampai dia terpilih menjadi ketua parlemen yang dikuasai kelompok oposisi Venezuela awal bulan ini.
Setelah mengambil peran itu, dia segera menantang pemerintahan Maduro dan mengatakan dia memiliki hak konstitusional untuk memangku jabatan presiden sampai pemilihan presiden yang baru digelar.
Dia aktif secara politik sejak menjadi mahasiswa di Caracas, dan dia yang memimpin protes terhadap mendiang pemimpin sosialis Hugo Chavez, sosok yang memilih Maduro sebagai penggantinya.
Guaido, seorang insinyur perindustri dengan perdagangan, dilaporkan sempat ditawari pekerjaan di Meksiko setelah lulus kuliah. Namun dia memutuskan tetap bertahan di Venezuela untuk melibatkan diri dalam upaya perubahan politik di negeri itu.
Penunjukannya sebagai pemimpin Majelis Nasional telah memperkokoh kekuatan koposisi Venezuela, yang mengalami perpecahan dalam beberapa tahun terakhir.
Mengapa rakyat protes?
Maduro, yang mulai menduduki kursi presiden pada 2013 setelah kematian Hugo Chavez, dikecam dari dalam dan luar negeri karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia serta ketidakmampuannya mengatasi masalah ekonomi.
Ada banyak laporan tentang kelangkaaan kebutuhan seperti obat-obatan dan makanan di seluruh Venezuela dan diperkirakan tiga juta orang telah meninggalkan negara itu.
Terpilihnya kembali Maduro pada Mei 2018 dipertanyakan legitimasinya oleh sejumlah kalangan di dalam dan luar negeri - yaitu karena penolakan kelompok oposisi selama pemilu dan laporan adanya kecurangan suara.
Unjuk rasa pada Rabu digelar hanya dua hari setelah dua lusinan anggota tentara Garda Nasional dilaporkan memberontak terhadap pemerintahan Maduro di sebuah pos penjagaan di Ibu Kota Caracas.
(Rahman Asmardika)