Namun menurut dia, sejak di Solo mobil Esemka tidak dimiliki pemerintah, melainkan milik sebuah sekolah yang bekerja sama dengan industri-industri swasta. Pemerintah hanya memberi dukungan dari segi regulasi. Pada September 2012 mobil Esemka akhirnya lulus uji emisi dan gas buang Kemenhub. Pasca itu, Esemka mencari mitra untuk membuat perusahaan.
“Pak Jokowi tidak pernah mengatakan itu program saat dia menjadi Presiden di Pilpres 2014. Isu ini murni buatan dan karangan kubu Prabowo yang digunakan untuk menjatuhkan Pak Jokowi. Tapi strategi itu gagal total, rakyat tidak percaya dengan narasi yang manipulatif dari Prabowo,” cecarnya.
Sebagai inisiatif anak bangsa, lanjut Ace, mohil Esemka terus bergulir. Pada 2016, akhirnya terbentuk PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) kerjasama PT ESEMKA dengan swasta lain. Kemudian PT ACEH membangun pabrik perakitan di Cileungsi Jabar dan Boyolali Jateng.
“Hingga saat ini masih dalam proses produksi. PT ACEH yang memproduksi mobil Esemka adalah murni perusahaan swasta dan bukan BUMN apalagi program pemerintah. Tidak ada intrervensi pemerintah di sana,” tegasnya.
“Apa yang disuarakan Said Didu mengungkapkan bagian dari strategi besar Prabowo untuk meniru Donald Trump yakni dengan menyalurkan hoaks dan tuduhan pihak lawan mereka yang berbohong. Isu mobil Esemka didaur ulang lagi oleh petualang politik yang beruaoa mengais-ngais isu-isu lama yang tidak laku,” kata dia.
(Qur'anul Hidayat)