"Bangsa ini harus jadi bangsa yang kuat, bangsa yang berdaya saing tinggi. Sayarat hanya satu, yakni menghargai keberagaman," ungkapnya.
Tidak lupa, dirinya juga sempat bercerita, saat pecahnya peristiwa perang 10 November di Surabaya silam, Ponpes Buntet menjadi salah satu Ponpes yang banyak mengirimkan laskar Hizbullah dan Sabilillah. Ketika itu, KH Abbas yang merupakan pendiri Buntet Pesantren dikirim menuju Ponpes Tebu Ireng agar melatih bela diri disana.
"Pesantren buntet ini paling banyak mengirim laksar Hizbullah dan Sabilillah yang menjadi tentara di Surabaya," jelasnya.
(Baca juga: Temui Jokowi, Menhan Lapor Banyak Perwira TNI Tak Dapat Jabatan)