"Kalau itu terjadi, kami membayangkan bangsa ini akan hancur. Maka Wantim MUI, umat-umat Islam, selain punya aspirasi kami juga ingin jadi kekuatan penengah. Maka akan mengajak Polri, mengajak TNI dan umat umat beragama lain untuk menjadi kekuatan penengah, bahasa inggris mediating and moderating force," tuturnya.
Namun, kata dia, hal itu jangan disalah artikan untuk tidak memilih. justru sebagai warga negara memiliki tanggung jawab untuk menentukan pilihan tersebut.
"Tapi kita tidak ingin penyaluran aspirasi itu kemudian gontok-gontokan, kalau itu terjadi membahayakan eksistensi bangsa. Wantim MUI mengajak elemen-elemen bangsa lain menjadi kekuatan penengah, tentu polri TNI khususnya, ini harus secara berkeadilan, itulah posisi wasathiyyah," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)