JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah mengakui pihaknya memang sedang menelisik dugaan korupsi terkait proyek dan anggaran di Papua. KPK telah menerjunkan tim untuk memantau dugaan korupsi di Bumi Cendrawasih.
Hal tersebut diungkapkan Febri setelah dua penyelidik KPK dikeroyok oleh sekelompok orang saat memantau rapat antara Pemprov Papua, DPRD Papua, dengan pihak Kemendagri terkait pembahasan hasil review terhadap RAPBD Papua tahun anggaran 2019, di Hotel Borobudur, Jakarta.
Baca juga: Punya Bukti Kuat, KPK Beri Bantuan Hukum buat 2 Penyidiknya yang Dianiaya
"Menjawab pertanyaan sebelumnya, kami sampaikan bahwa KPK memang sedang mencermati sejumlah dugaan korupsi terkait proyek dan anggaran di Papua," kata Febri melalui pesan singkatnya, Rabu (6/2/2019).
Meski demikian, Febri masih enggan mengungkap secara rinci dugaan korupsi tersebut. Febri berjanji akan menyampaikan mengenai dugaan korupsi tersebut setelah masuk tahap penyidikan.
"Tentu KPK belum dapat menyampaikan secara spesifik kasus apa sebagaimana yang ditanyakan pada kami beberapa waktu kemarin. Jika sudah masuk tahapan penyidikan dan memungkinkan disampaikan pada publik, akan kami informasikan sebagai hak publik untuk tahu," terangnya.
Baca juga: KPK Serahkan Kasus Penganiayaan 2 Pegawainya ke Polri
Menurut Febri, KPK mendukung penuh pembangunan di Papua. Oleh karenanya, KPK menerjunkan tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) untuk mengantisipasi adanya penyelewengan anggaran.
"Pembangunan Papua penting bagi kita semua, agar dapat dinikmati oleh masyarakat di Papua," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua pegawai KPK yang sedang melakukan pengecekan laporan masyarakat terkait adanya tindak pidana korupsi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dianiaya oleh sekelompok orang, pada Minggu, 4 Februari 2019.
Baca juga: Pemprov Papua Bantah Adanya Penganiayaan Pegawai KPK
Dua pegawai KPK dianiaya hingga mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya. Padahal, dua pegawai KPK tersebut telah memperlihatkan identitasnya sebagai bagian dari lembaga antirasuah. Namun, dua pegawai tersebut tetap dianiaya.
Penganiayaan tersebut bertepatan dengan adanya rapat antara Pemprov Papua, DPRD Papua, dengan pihak Kemendagri terkait pembahasan hasil review terhadap RAPBD Papua tahun anggaran 2019.
Belum diketahui dengan pasti apakah ada kaitan penganiayaan tersebut dengan penyelidikan diduga terkait pertemuan antara Pemprov, DPRD Papua dengan Kemendagri.
Saat ini, ada satu pegawai KPK yang masih dirawat di Rumah Sakit setelah mengalami penganiayaan.KPK telah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke pihak kepolisian.
(Fakhri Rezy)