Barita lainnya, soal rumah Mardani Ali Sera yang disebut dilempar bom Molotov, namun CCTV rumahnya tidak merekam kejadian tersebut.
Emrus menjelaskan, secara pragmatis dalam politik apa pun bisa dilakukan termasuk melakukan semburan kebohongan. Tetapi dalam konteks komunikasi, kata dia, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengembalikan persepsi publik soal kebohongan-kebohongan yang terus dilancarkan.
“Counter berbasis fakta dan pasangan yang menjadi korban semburan fitnah (petahana) harus terus menjadi leading sector dalam memproduksi isu-isu positif,” ujarnya. Isu-isu positif yang menjadi antitesis semburan fitnah itu juga, kata Emrus, harus diamplifikasi melalui media massa dan media sosial.
“Ini untuk menguatkan kembali keyakinan masyarakat yang otaknya sudah teracuni hoax dan kebohongan itu,” sambung dia.
Istilah Propaganda Rusia menjadi polemik seturut pernyataan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo di Surabaya belum lama ini, bahwa ada tim sukses yang menggunakan strategi teknik propaganda firehose of falsehood.