6 Kasus Kekerasan dan Bullying di Sekolah Awal 2019, Nomor 2 Berakhir Tragis

, Jurnalis
Selasa 12 Februari 2019 15:54 WIB
Ilustrasi.
Share :

KASUS kekerasan di dunia pendidikan Tanah Air kembali jadi sorotan. Awal 2019, berbagai aksi kekerasan kerap terjadi di lingkungan sekolah. Paling tragis adalah meninggalnya Aldama Putra, salah seorang mahasiswa Akademi Teknik Kesalamatan Penerbangan (ATKP) Makassar yang dianiaya seniornya.

Kasus perundungan (bullying) juga kerap terjadi. Salah satunya dilakukan murid terhadap gurunya di salah satu sekolah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Berikut lima kasus kekerasan dalam dunia pendidkan Tanah Air yang dirangkum Okezone, Selasa (12/2/2019):

1. Peserta Ospek Dipaksa Makan Makanan Encer

Pertengahan Januari 2019, dunia maya digegerkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan beberapa siswa dipaksa mengkonsumsi makanan encer dalam sebuah ember oleh seniornya.

Diduga para siswa tersebut tengah mengikuti masa orientasi pasukan pengibar bendera (paskibraka). Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan para senior memperlakukan mereka seperti binatang.

(Baca juga: Viral, Peserta Ospek Dipaksa Makan Makanan Encer Menjijikkan Sampai Muntah)

Secara terpaksa para peserta ospek pun memakanya. Terlihat di antara mereka sampai muntah lantaran tak kuat menahan mual usai memakan makanan menjijikan tersebut.

2. Tewasnya Taruna ATKP Makassar

Aldama Putra (19), mahasiswa ATKP Makassar mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar, pada 5 Februari 2019.

Meninggal dengan luka lebam disekujur tubuh, Aldama diketahui menjadi korban penganiayaan oleh seniornya. Penganiayaan terjadi pada Minggu 3 Februari 2019, sekira Pukul 21.30 Wita. Aldama dianiaya karena tidak mengenakan helm saat masuk ke lingkungan kampus yang berada di Jalan Salodong, kecamatan Bringkanaya, Makassar.

(Baca juga: Sebelum Tewas, Aldama Curhat ke Sahabatnya soal Kekerasan di ATKP Makassar)

“Jadi pelanggaran dan dilihat yang tidak menggunakan helm, di situlah ditegur, baru dipanggil ke kamar salah satu senior. Dan di situlah terjadi kasus penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo.

Atas kasus penganiayaan tersebut, Muhammad Rusdi (21) ditetapkan sebagai tersangka. Penetapannya sebagai tersangka dilakukan setelah melakukan pemeriksaan secara maraton. Pihak kepolisian pun telah memeriksa sebanyak 24 orang saksi lainnya, termasuk pihak kampus.

3. Murid Mem-Bully Gurunya di Gresik

Video berdurasi 30 detik itu direkam di salah satu sekolah di Kabupaten Gerisik, Jawa Timur. Dalam video tersebut, seorang siswa sesekali mendorong bahkan mengarahkan tanganya yang terkepal ke arah sang guru. Ia juga tampak merokok di hadapan guru tersebut dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

Melihat aksi muridnya itu, guru tersebut tidak membalas dan hanya menatap siswanya. Sementara, para siswa yang lain asyik merekam dan menertawakan. Aksi tidak sopan tersebut justru dinilai sebagai hal yang lucu.

(Baca juga: Viral Video Murid Bully Guru SMP di Gresik, Ini Pandangan KPAI)

Setelah viral, siswa tersebut pun menyampaikan permohonan maaf kepada gurunya. “Dengan ini saya minta maaf, sekali lagi minta maaf atas perbuatan yang saya lakukan terhadap guru saya Bapak Nurkalin yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 2 Februari 2019 Pukul 8 WIB di dalam kelas sewaktu jam pelajaran,” ujar siswa tersebut.

4. Petugas Cleaning Service Dikeroyok Siswa di Takalar

Empat siswa SMP Negeri 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, menganiaya Faisal Dg Pole, seorang petugas cleaning service sekaligus sekuriti sekolah tersebut hingga berdarah. Selain keempat siswa tersebut, penganiayaan ini turut dibantu oleh orang tua siswa yakni M Rasul Dg Sarrang.

Kejadian tersebut terjadi Sabtu, 9 Februari 2019 sekira Pukul 15.00 Wita. Kasus penganiayaan berawal saat Faisal sedang memungut sampah di luar kelas, kemudian para siswa mengejeknya dengan kata “pegawai anjing, pegawai najis”.

Tersinggung, Faisal pun menampar seorang siswa. Siswa yang ditampar tersebut pulang dan mengadu kepada ayahnya. Tak lama kemudian, orang tua siswa tersebut mendatangi Faisal di sekolah. Ia pun langsung memerintahkan sang anak beserta tiga teman sekolahnya untuk memukul korban.

Mereka pun mengeroyok Faisal menggunakan sapu ijuk bergagang besi, hingga menyebabkan kepala sebelah kiri Faisal mengalami luka robek. Tak hanya itu, orang tua siswa pun turut memukul korban.

Kasus ini pun berujung damai. Namun, pihak kepolisian tetap mengamankan orang tua siswa yang telah melakukan penganiayaan. Hingga kini pihak kepolisian berupaya mencari jalan tengah untuk kebaikan kedua belah pihak. Mengingat, keempat siswa yang menjadi pelaku penganiayaan masih di bawah umur.

“Kita mengupayakan yang terbaik, karena anak-anak di bawah umur. Kita lihat ke depan kalau damai Alhamdulillah kalau tidak ya kita sesuaikan dengan aturan yang berlaku,” ujar Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya