Setengah jam kemudian, dinilai mencurigakan, dia menghubungi aparat keamanan Babinsa, Bhabinkamtibmas Polsek Kumpeh Ulu.
"Iya mas, aksi mereka sangat janggal dan meresahkan warga. Ini juga dapat menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Pasalnya, masyarakat Desa Kasang Pudak adalah mayoritas beragama Islam," ungkap Janiarto.
Tidak lama kemudian, Babinsa Koramil 415-06/Pijoan Sertu Syamsori bersama Bhabinkamtibmas Polsek Kumpeh Ulu Bripka Ikha Adi tiba di lokasi. Petugas langsung menanyakan apa tujuan membagi-bagi buku dan brosur tentang ajaran kerajaan Yehuwa.
"Kami menanyakan dokumen (KTP dan Paspor) WNA asal Korea, namun saat diminta dokumen tidak dapat menunjukkan kelengkapan dokumen dengan alasan ketinggalan di mobil," tutur Babinsa.