"Kami barusan mendapat informasi dari tangan pertama terduga IM itu bekerja di sini sebagai ASN untuk mengajar mata pelajaran olahraga yang pindah dari sekolah satu ke sekolah dan terakhir diakui oleh Kepsek bekerja di sini," terang Arist Merdeka usai menemui pihak sekolah.
Pihak Kepsek sebagaimana pengakuan kepada dirinya, membenarkan adanya dugaan pencabulan saat olahraga yang terjadi di ruang ganti dan ruang UKS.
"Pengakuannya korbannya 20 orang lebih, minimal melakukan meraba - raba beberapa kali," ujarnya.
Tak cukup itu dari informasi yang disampaikan pihak sekolah mengakui oknum guru tersebut juga turut memegang alat kelamin para siswinya.