JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menilai masyarakat akan mengkritik pernyataan Joko Widodo yang menyebut tidak ada konflik agraria selama ia menjadi Presiden.
Direktur materi dan debat BPN Sudirman Said menyebut apa yang disampaikan Jokowi bertentangan dengan fakta.
"Tadi malam ketika Pak Jokowi mengatakan selama sekian tahun tidak ada konflik agraria, ketika beliau terus menyampaikan data-data lain, saya sudah membatin, bahwa sebentar lagi akan ada counter (serangan-red) bukan dari kami tapi dari masyarakat," kata Sudirman Said saat diskusi di Media Center, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).
Data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dalam lamannya mengungkap, selama kepemimpinan Jokowi 41 orang tewas di berbagai wilayah konflik agraria, 546 dianiaya, 51 orang tertembak, dan sebanyak 940 petani dan pejuang agraria dikriminalisasi.
Baca: Sandiaga Usul Pertanyaan Debat Dihilangkan karena Sulit Ditangkap Masyarakat
Baca: Jokowi Luruskan Data soal Impor Jagung dalam Debat Kedua
Sudirman menjelaskan, saat ini masyarakat dapat dengan mudah memantau rekam jejak setiap pejabat publik atas kinerja maupun pernyataan yang disampaikan. Jika beberapa tahun lalu, seorang dapat dengan mudah memperdaya pihak lain dengan data yang tidak benar, maka di era digital saat ini sudah tidak bisa lagi.
"Kita masih ingat lima tahun lalu. Kita masih punya pesona. Kita bisa lari atau kabur tapi tidak bisa sembunyi. Karena apa, karena jejak digital ini adalah sebuah ilustrasi yang meng-coutner apa yang disampaikan Presiden itu. Bukan BPN tapi media sendiri. Saya bisa mengatakan bahwa kredibilitas dari apa yang disampaikan oleh petahana makin hari makin menurun, dan ini bukan tren yang bisa dibendung karena ini tren dari masyarakat," paparnya.
Sedangkan untuk Prabowo, Sudirman menganggap capres 02 telah berhasil memenangkan hati masyarakat dengan mempertanyakan hal yang memang berasal dari Jokowi sendiri.
"Semalam kita memenangkan hati masyarakat. Mengapa demikian, karena ada kecendurungan mempertanyakan segala sesuatu yang datang dari petahana," ujar dia.
(Rachmat Fahzry)