“Ini hanya perdangangan yang berhasil kami gagalkan, hanya sekitar 10% dari keseluruhan perdangangan,” tambah Prof. Ray. “Totalnya mendekati 390 ribu ton sisik tahun lalu.”
Menurut organisasi Traffic, perdagangan internasional ilegal trenggiling semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Indonesia masuk dalam 10 negara teratas yang terlibat dalam perdagangan tersebut. Akibatnya, Indonesia kehilangan hingga 10 ribu ekor trenggiling setiap tahunnya, termasuk Trenggiling Sunda (Manis javanica) yang terancam punah.
“Ini merupakan peringatan bahwa satwa Indonesia diburu dalam skala komersial untuk memenuhi permintaan global perdagangan ilegal,” kata Kanitha Krishnasamy, Direktur Traffic Asia Tenggara.