"Kalau tak puas, ya tinggal bawa ke Dewan kehormatan," ucap dia.
Sementara dalam survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mendapati adanya 11 persen-12 persen masyarakat yang kurang atau tidak yakin dengan kemampuan KPU dan Bawaslu. Sedangkan, hampir 80 persen masyarakat percaya dengan kinerja dan integritas lembaga penyelenggara pemilu itu.
"Kecenderungan (ketidakpercayaan) itu terlihat jauh lebih tinggi di kalangan pendukung Prabowo-Sandi," kata Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting Deni Irvani.
Anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi menilai hasil survei itu membuktikan adanya upaya yang sedang berjalan untuk mendelegitimasi integritas lembaganya.
"Contohnya informasi hoaks yang menyebut tujuh kontainer surat suara sudah tercoblos, ternyata ada yang memercayai 4%. Itu kira-kira hampir 7,7 juta orang angka absolutnya. Berarti besar sekali yang percaya isu 7 kontainer. Itu berarti proses delegitimasinya berhasil untuk sebagian orang," kata Pramono di kantor KPU.