(Baca juga: 1.500 Guru di Pekanbaru Tahlilan agar Hati Wali Kota 'Luluh' Bayarkan Tunjangan)
Para guru ini bersikukuh agar Pemkot Pekanbaru merevisi Peraturan Wali Kota (Perwako) Pekanbaru Nomor 7 Tahun 2019 tentang Sertifikasi Guru. Setelah diterbitkan Perwako, mereka tidak menerima tunjangan sertifikasi yang besarannya tergantung golongan.
Para guru tingkat SD dan SMP ini mengancam akan terus mogok mengejar jika tuntutan tidak dipenuhi. Mereka mengaku kecewa karena guru tingkat SMA di bawah Pemrov Riau tetap memdapatkan tunjangan sertifikasi.
"Kita akan terus mogok mengajar. Kita setiap hari akan mendatangi kantor wali kota untuk mendapatkan hak kita. Wali Kota Pekanbaru, Firdaus pengecut. Dia tidak berani menjumpai guru. Kita sudah empat kali demo, namun dia tidak mau berjumpa," kata Evi, guru lainnya.
(Qur'anul Hidayat)