8 Fakta Situs Kuno di Proyek Tol Malang, Nomor 2 Berbau Mistis

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 22 Maret 2019 12:58 WIB
(Foto: Avirista/Okezone)
Share :

MALANG - Penemuan situs kuno berupa struktur bangunan diduga peninggalan era kerajaan pada lokasi proyek Tol Malang-Pandaan seksi 5 KM 37, tepatnya di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang menggegerkan warga setempat dan pihak operator pengerjaan proyek tol.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang melakukan ekskavasi atau penggalian sampai dibuat kewalahan dengan situs kuno ini.

Berikut sejumlah fakta terkait penemuan situs kuno ini.

8. Dilintasi proyek Tol Malang-Pandaan

Situs kuno di Dusun Sekaran ini pertama kali ditemukan para pekerja Tol Malang-Pandaan yang tengah mengerjakan ruas tol seksi 5 di KM 37. Situs ini tepat dilintasi tol yang rencana pintu keluarnya berada di Kelurahan Madyopuro, Kota Malang.

Para pekerja awalnya mengira situs ini merupakan bangunan biasa. Sebagian dari bangunan situs berupa struktur batu bata ini sudah rusak terkena kerukan alat berat proyek tol saat menggali tanah.

7. Temuan benda kuno

Jauh sebelum penemuan struktur bangunan berupa situs kuno, beberapa pekerja proyek telah menemukan ratusan koin logam yang terdapat sekitar 500 meter sebelum situs kuno.

Penemuan benda-benda kuno ini dibenarkan oleh Ketua RT 15 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Muhammad Arifin yang mengatakan awalnya para pekerja proyek tol menemukan banyak koin kuno 6 bulan sebelum penemuan situs kuno ini.

"Itu sebenarnya sudah lama penemuan benda-benda kuno berupa koin hingga pecahan - pecahan keramik, sudah ada 6 bulan lalu. Tapi lokasinya sekitar 400-500 meter dari penemuan situs bangunan saat ini," ungkap Arifin ditemui di rumahnya.

Bahkan dari informasi yang didapatnya, ada pekerja proyek tol yang berhasil menemukan koin kuno hingga berat 40 kg saat penggalian.

6. Diburu kolektor

Sejak kabar penemuan benda-benda kuno di proyek tol tersebut, warga Desa Sekarpuro dan sekitarnya kerap mencari peruntungan untuk mencari 'harta karun' di proyek Tol Malang.

Bahkan salah seorang warga bernama Agus sempat melihat banyak juga warga luar Sekarpuro yang datang untuk menggali tanah.

"Dari hasil temuan-temuan itu banyak yang sudah dijual ke kolektor atau orang luar yang datang mencari," beber Agus, warga Dusun Sekaran.

Hal ini dibenarkan Muhammad Arifin. Bahkan ada beberapa kolektor yang sengaja datang menemukan anting-anting emas yang diduga benda kuno.

"Banyak yang sudah dijual, bahkan ada yang nemu berlian juga kayaknya juga dijual. Jauh sebelum penemuan bangunan ini. Wong emas saya ini juga ditawar kolektor mau dibeli Rp4 juta tapi saya tidak mau," ujarnya.

5. Penambahan waktu ekskavasi dan personel

Setelah ditemukan struktur bangunan yang, BPCB Jatim langsung melakukan ekskavasi atau penggalian. Pihak BPCB awalnya mengalokasi waktu 5 hari untuk ekskavasi sejak Selasa 12 Maret 2019. Menurut Kepala BPCB Jatim, Andi Muhammad Said, ekskavasi ini sebagai langkah awal kajian menggali informasi terkait bangunan tersebut.

"Kalau untuk eskavasi darurat biasanya waktunya 5 hari. Lalu setelah itu bisa diputuskan ditambah waktunya atau tidak," ucap Andi.

Namun perlahan - lahan karena situs kuno tersebut kian meluas, BPCB Jatim pun menambah waktu ekskavasi. "Karena kami prediksi temuannya luas jadi diputuskan untuk menambah waktu ekskavasi menjadi Kamis 21 Maret 2019," Kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Sekaran, Wicaksono Dwi Nugroho.

Tak hanya menambah estimasi waktu, BPCB juga menambah 6 personel yang didatangkan dari Trowulan.

4. Diduga kompleks permukiman kuno yang hilang

Luasnya sebaran area Situs Sekaran diasumsikan BPCB Jatim sebagai kompleks permukiman, di mana terdiri dari beberapa bangunan yang menghadap barat laut hingga meluas ke arah barat daya.

"Temuannya juga meluas hingga radius 50 meter. Tapi yang sudah kita buka lebarnya ada 25x25 meter. Kami menduga ini suatu kompleks permukiman yang luas, namun untuk membuktikan ini memerlukan kajian dan mengupas lagi," ujar Wicaksono.

Asumsi ini muncul dari struktur bata yang pertama ditemukan yang diidentikkan pintu paduraksa yang menjadi pertanda memasuki suatu bangunan di zaman dahulu.

Selain itu beberapa pecahan gerabah, keramik, dan porselin juga ditemukan di lokasi ekskavasi Situs Sekaran.

Sementara itu Sejarawan Kota Malang, Dwi Cahyono meyakini satu kompleks permukiman yang hilang ini diduga merupakan Ngadipuro. Di mana menurutnya, ada 4 dusun atau desa yang memiliki unsur kata pura. Ada Madyapuro mestinya di tengah, Lesanpuro di sebelah selatan, Sekarpuro di sisi utara, dan satu lagi mestinya Ngadipuro yang ada di sebelah timurnya Madyopuro

"Jadi di zaman dahulu di 4 penjuru mata angin terdapat tempat-tempat yang mengandung unsur pura," tuturnya.

3. Identik dengan peninggalan pra-Majapahit

Berdasarkan temuan struktur bata dan benda kuno yang ada, BPCB mengindetikkan struktur bangunan kuno ini diduga berasal dari era sebelum Kerajaan Majapahit.

Tak hanya itu, dari temuan - temuan koin kuno dari Chna yang ditemukan radius 200 meter dari lokasi juga terdiri tiga dinasti.

"Dari temuan koin di sekitar lokasi berasal dari tiga dinasti China. Ada Dinasti Han itu abad 100-400 sebelum masehi, terus Dinasti Song digunakan abad 10-14, ini yang mendominasi penemuan koin, sedangkan satu lagi koin di Dinasti Ming abad 15 sekitar tahun 1400-an di mana Kerajaan Majapahit berkuasa," kata Wicaksono.

Namun Wicaksono belum berani memutuskan sepenuhnya lantaran perlu pengkajian dan membuka data-data lainnya yang belum terdeteksi.

2. Terkenal angker

Sebelum dijadikan lokasi proyek Tol Malang, lokasi ditemukannya situs kuno tersebut terkenal angker.

Beberapa kisah mistis berkembang dan menjadi buah bibir warga dusun setempat. Bahkan kisah mistis itu juga dialami oleh pekerja proyek tol di hari pertama dan kedua.

"Di hari pertama dan kedua itu pas malam, alat beratnya tiba-tiba berjalan sendiri ke utara selatan, padahal tidak ada yang mengoperasikan," ungkap salah seorang pekerja yang namanya enggan disebut namanya saat ditemui di pos jaga proyek Tol Malang Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro.

Kesaksian serupa juga diberikan warga Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Muhammad Arifin. Dia mengaku pernah melihat seorang perempuan menggunakan pakaian kebaya Jawa berjalan di sekitar pos jaga tol.

"Pernah ada perempuan berpakaian kebaya jalan waktu dari pos jaga di Tol Malang, dia jalan ke arah timur ke dekat sungai dan menghilang di sana," tuturnya.

Sementara Praktisi Supranatural dan Budayawan Jaya Supriyanto melihat lokasi di sekitar lokasi situs terdapat banyak temuan benda-benda pusaka dan makhluk tak kasat mata yang berada di sekitar lokasi.

"Ada banyak sekali benda-benda pusaka berupa keris, batu kuno, dan makhluk tak kasat mata di lokasi," ucapnya.

1. Menunggu nasib Tol Malang-Pandaan

Temuan Situs Sekaran ini 'memporak-porandakan' perencanaan ruas Tol Malang seksi 5 dari Pakis menuju Kota Malang. Awalnya lokasi penemuan situs ini merupakan KM 37 jalan tol.

Namun akibat penemuan situs yang sudah dinyatakan harus dilestarikan ini membuat PT Jasamarga Pandaan Malang telah memastikan akan mengubah konstruksi tol.

General Manager Teknik PT Jasamarga Pandaan Malang, Muhammad Jajuli menegaskan akan menyiapkan skenario pergeseran ruas tol ke arah timur.

"Lokasi ini sudah diukur dari tim proyek, kurang lebih 13 meter dari as jalan jadi harus geser ke arah sungai (Timur) mungkin ada tambahan konstruksi. Kita perkirakan untuk dipasang turap 50 sampai 100 meter lebar sekitar 10 meter," ujar Jajuli.

Namun terkait nasib jalan tol dari hasil rapat PT Jasamarga Pandaan Malang dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Jakarta beberapa hari lalu, masih menunggu hasil pemaparan dari kajian BPCB.

"Mereka (BPCB) akan melakukan investigasi hingga hari ini dan mereka akan memaparkan paling cepat satu minggu akan dilakukan pemaparan," ujarnya.

Oleh karena itu, Senin 24 Maret 2019 PT Jasamarga Pandaan Malang, BPCB, BPJT, Binamarga, dan Pemkab Malang kembali melakukan rapat kordinasi menentukan nasib Situs Sekaran dan pembangunan ruas tol KM 37 Malang-Pandaan.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya