SEBAGIAN warga negara Indonesia ditemukan berada di antara ribuan petempur asing ISIS di kamp pengungsian di Al Hol, Suriah Timur. Mereka pun menyatakan ingin kembali ke Tanah Air. Di antara mereka terdapat puluhan anak dan perempuan.
Mereka sebelumnya berada di Baghuz, kantong terakhir kelompok ISIS, yang direbut oleh Pasukan Demokratis Suriah, SDF pimpinan Suku Kurdi.
Salah seorang WNI bernama Maryam mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat. Dia menyatakan ingin pulang ke Indonesia.
Bersama empat anaknya, Maryam ditemui di Al Hol pada pekan pertama Maret 2019 oleh Afshin Ismaeli, seorang wartawan lepas.
"Saya dengan empat anak dan keluar dari Baghuz. Kami ingin pulang ke negara asal kami, ke Indonesia," kata Maryam dalam rekaman video yang dibuat Afsin.
Afshin mengatakan kepada BBC Indonesia, "Kondisi di kamp itu sangat, sangat, buruk dan memprihatinkan. Tidak cukup untuk menampung ribuan orang, tidak ada bantuan. Ada yang membagi makanan, tapi tak cukup untuk semua."
WNI yang ditemui Afshin baru keluar dari Baghuz, namun ia mengatakan banyak pengungsi yang telah bertahun-tahun di kamp itu.
Pasukan SDF yang didukung Amerika Serikat dilaporkan telah menahan lebih dari 5.000 milisi asal Suriah dan mancanegara sejak Januari lalu. Mereka ditempatkan di berbagai penjara, sementara perempuan dan anak-anak ditempatkan di kamp pengungsi.
Menurut salah seorang pejabat Kurdi, seperti dikutip dari kantor berita AFP, lebih dari 9.000 keluarga pendukung ISIS yang berasal dari luar negeri ditampung di Kamp Al Hol. Kamp ini dibangun untuk sekira 20.000 orang, namun saat ini menampung lebih dari 70.000 orang.