(Baca juga: Jokowi Pastikan "Dilan" Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0)
"Bahkan tender-tender di pemerintahan pun kini tak perlu bertatap muka untuk mengetahui prosesnya karena procurement bisa diketahui oleh publik luas termasuk hasilnya. Sementara sejauh ini saya belum tahu tawaran dari toko sebelah," ujar Misbakhun.
Dirinya juga menilai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tidak punya gagasan untuk membenahi kualitas pelayanan publik melalui e-government. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut kurang update di tengah perkembangan teknologi informasi.
"Bayangkan saja, negara lain seperti China, Jepang, Amerika dan banyak lainnya menerapkan e-government. Prinsipnya adalah tata kelola untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan good governance, tetapi tawaran toko sebelah (Prabowo, red) justru teknologi lama," ucapnya.
(Rizka Diputra)