JERUSALEM - Benjamin Netanyahu berjanji akan mencaplok pemukiman di Tepi Barat jika kembali terpilih menjadi Perdana Menteri Israel.
Saat diwawancara dengan Channel 12 News, Netanyahu ditanya mengapa dia tidak memperluas kedaulatan Israel ke pemukiman Tepi Barat, seperti yang terjadi di Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan, wilayah lain yang direbut dalam perang 1967.
“Anda bertanya apakah kami pindah ke tahap berikutnya, jawabannya adalah ya, kami akan pindah ke tahap berikutnya. Saya akan memperpanjang kedaulatan (Israel), ” kata Netanyahu mengutip Reuters, Minggu (7/4/2019).
Netanyahu mengampanyekan akan mengekspansi permukiman Yahudi dalam empat masa jabatannya sebagai perdana menteri.
Israel akan mengadakan Pmilu yang akan berlangsung pada 9 April 2019.
Baca: Israel Ingin Buka Hubungan Diplomatik dengan Indonesia, Ini Saran DPR
Baca: PM Israel Benjamin Netanyahu Mengacungkan "Jari Tengah" dalam Poster Kampanye Pemilu
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel di awal masa jabatannya.
Trump juga mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, sebuah dataran tinggi yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967. Langkah itu dipandang di Israel sebagai hadiah politik oleh Trump kepada Netanyahu.
Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengomentari pernyataan Netanyahu soal pencapolkan wilayah di Tepi Barat.
"Saya akan memberlakukan kedaulatan, tetapi saya tidak akan membedakan antara blok pemukiman dan pemukiman terisolasi," kata Netanyahu. “Saya tidak akan mentransfer kedaulatan kepada Palestina. "
(Rachmat Fahzry)