Terkait dengan hasil survei yang mengunggulkan Jokowi, Fadli berpandangan bahwa lembaga-lembaga yang merilis angka persentase pemilihan presiden tidak independen dan mendapatkan bayaran.
"Kalau survei-survei yang itu kan jelas ya, survei yang memang merupakan survei bayaran, dan itu terkait mereka sebagai konsultan politik," tutur Fadli.
Fadli menambahkan, lembaga survei tersebut telah dijadikan sebagai alat propaganda dan alat kampanye. Oleh sebab itu, Fadli meragukan hasil beberapa lembaga survei.
"Jangan seolah-olah independen tapi membohongi rakyat," ucap Fadli.
Mengenai hasil survei, Fadli mengungkapkan bahwa, banyak hasil riset yang tidak sesuai dengan perolehan suara akhirnya. "Sudah terbukti banyak kegagalan dari lembaga survei itu, baik dalam Pilkada DKI, baik dalam Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan di pilkada lain," imbuh Fadli.