JAKARTA - Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil risetnya tentang peta elektoral pemilih muslim pada Pilpres 2019. Hasilnya elektabilitas Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin masih unggul dibanding Paslin 02 Prabowo-Sandi.
Berdasarkan keterangan yang diterima Okezone, dalam hasil perhitungan survei ASI, elektabilitas Capres-Cawapres dengan simulasi kertas suara pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul jauh dari Prabowo-Sandi.
“Pasangan Jokowi-Maruf Amin mendapat 52,4 % suara, sedangkan Prabowo 38,9%, dan yang tidak menjawab 8,8%,” tutur Direktur Eksekutif ASI Ali Rifan di Rilis Survei Nasional "Peta Elektoral Pemilih Muslim" di Jakarta, Jumat (12/4/2019).
Ali mengungkapkan, dari angka 52,4% tersebut, pemilih terbesarnya berasal dari massa Ormas Nahdlatul Ulama (NU).
"NU masih mendominasi jumlah pemilih untuk Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin. Ini tampak jelas pada peta elektabilitas Capres-Cawapres utk pemilih muslim," kata dia.
Lebih rinci, Ali Rifan menjelaskan, untuk Peta Elektabilitas Capres-Cawapres berdasarkan Strong Voter dan Swing Voters, Jokowi-Maruf juga masih unggul dibanding Prabowo-Sandi.
Untuk Strong Voters, Jokowi-Maruf mendapat 53,5%, Sedangkan Prabowo-Sandi hanya 36,2%. "Pada Swing Voters, Jokowi-Maruf sebesar 47,5% dan Prabowo-Sandi 32,7%.
Ali Rifan menjelaskan, dilihat dari pemilih Ormas Islam, Strong Voters pada Ormas NU untuk Paslon 01 Jokowi-Maruf sebanyak 53,7%, sedangkan Muhammadiyah hanya 4,4,1%. Adapun FPI dan HTI 0%.
Sebaliknya Strong Voters untuk Paslon 02 Prabowo-Sandi, pada Ormas NU hanya 27,6% sedangkan Muhammadiyah 7,1% , dan FPI 1,6% seeta HTI 0,2%.
Sementara itu, untuk Swing Voters, pemilih NU untuk Jokowi-Maruf sebesar 52,1%, Muhammadiyah 6,2%, serta HTI dan FPI masing-masing 0,5%.
Sedangkan Swing Voter pemilih NU untuk Prabowo-Sandi hanya 27,8%, Muhammadiyah 3,2%, FPI 1,3% dan HTI 0,6%.
Menurut Ali Rifan, temuan ASI itu berdasarkan survei yang digelar dari tanggal 5 sampai 10 April 2019 dengan wilayah pelaksanaan survei di 34 provinsi.
"Seperti biasa, kami gunakan metode Multistage Random Sampling dengan jumkah responden 2.100 responden. Dimana Margin of error lebih kurang 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%," tandas dia.
(Khafid Mardiyansyah)