Hasan menambahkan, ia khawatir karena ini adalah ada tuduhan-tuduhan serampangan yang dikeluarkan orang-orang yang mengatakan seolah pollster sedang menipu. Kemudian, Hasan menantang agar data yang diungkapkan Prabowo jika pihaknya menang berdasarkan hasil exit poll di 5.000 TPS dibuka secara gamblang.
"Lembaganya ada atau enggak. Kantornya ada atau enggak. SDM-nya ada atau nggak. Ada kegiatan seperti ini (quick count) atau enggak. Yang paling gampang adalah mengaudit seluruh kegiatan proses mereka. Karena quick count itu tidak bisa bohong. Kita punya 2.002 TPS sampling itu bisa dibuka semua, dan mereka enggak bisa ngarang. Ngarang TPS-nya di mana hasilnya berapa itu ya enggak bisa sanggup ngarang," urai dia.
(Baca Juga: AHY Harap Siapa pun Presidennya, Semua Kembali Rukun sebagai Bangsa)
Update data terakhir dari quick count yang diselenggarakan Cyrus Network dan CSIS menunjukan angka kemenangan untuk pasangan Jokowi-Maruf 55,6 persen dan Prabowo-Sandi 44,3 persen, dengan data masuk 95.7 persen pada pukul 20.09 WIB.
(Arief Setyadi )