JAKARTA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menyambut baik adanya evaluasi terhadap Pemilu 2019 guna membuat penyelenggaraan Pemilu mendatang lebih baik lagi.
Termasuk salah satunya mengenai sistem yang akan diterapkan pada Pemilu mendatang. Pasalnya, setelah pemungutan suara pada Pemilu kali ini selesai digelar, banyak yang menyarankan Pilpres dan Pileg diselenggarakan secara terpisah.
Oleh sebab itu, kini pemerintah tengah membahas sistem Pemilu melalui electronic voting atau e-voting agar penyelenggaraan pesta demokrasi dapat dilakukan lebih efisien.
“Ya saya kira kita nanti setelah tahapan pemilu selesai perlu duduk bersama dengan banyak pihak, pemerintah, DPR, penyelenggara pemilu dan elemen-elemen bangsa bahwa untuk bicara soal sistem pemilu kita ke depan,” ujar Karding kepada Okezone, Selasa (7/5/2019).
“Apakah masih seperti hari ini yang kira-kira serentak seluruh bagian presiden dan legislatif atau ada variasi atau model-model lain uang bisa kita kembangkan yang kira-kira pemilunya jadi efektif dan produktif. Tak terkecuali ide e-voting tentu akan dibahas,” tuturnya.
Kendati demikian, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, pembahasan mengenai sistem Pemilu mendatang tidak perlu dibahas secara detail dahulu. Untuk saat ini, ia meminta kepada semua pihak untuk mengikuti proses Pemilu 2019 hingga selesai.
Baca Juga : Real Count KPU Sudah Cakup 70% TPS, Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul
“Tetapi saya kira jangan dibahas sekaranglah karena sekarang kita masih pada proses fokus pada tahapan perhitungan. Nantilah setelah seluruh tahapan pemilu selesai, kita akan bicara ke sana,” ucap Karding.
Seperti diberitakan sebelumnya, sistem e-voting yang rencananya diterapkan pada pemilu mendatang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo pada rapat kerja dengan DPD RI Komite I.
Baca Juga : Bawaslu: Formulir C1 yang Resmi Dipegang Saksi, KPU dan Panwas
(Erha Aprili Ramadhoni)