JAKARTA - Kelompok yang menamakan diri Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) berencana menggelar aksi people power 'menggeruduk' Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari ini, Kamis 9 Mei 2019.
Eggi Sudjana mengungkapkan dirinya bersama eks Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen menginisiasi aksi tersebut. Menurutnya, unjuk rasa ini ingin membuktikan people power bukanlah sesuatu yang bersifat menggulingkan pemerintahan.
"Inisiatornya Kivlan Zen bersama saya. Saya lawyer-nya, sebagai lawyer saya membuktikan people power dalam bentuk unjuk rasa, bukan menggulingkan pemerintah," kata Eggi saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu 8 Mei 2019.
(Baca Juga: Kivlan Zein Gelar Aksi People Power di KPU dan Bawaslu)
Menurutnya, dalam aksi tersebut pihaknya menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan calon nomor 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Pasalnya, Eggi mengklaim, pihaknya menemukan kecurangan yang terjadi selama gelaran Pemilu 2019 berlangsung.
"Kecurangannya itu sudah masif, terstruktur, dan sistematis. Sudah banyak data-datanya itu.Misalnya nih pasal 463 itu mengharuskan KPU mendiskualifikasi kalau ada capres yang melakukan kecurangan. Sampai hari ini kan tidak, dihitung terus," ujar Eggi.
Disinggung soal jumlah massa, Eggi belum bisa menjawab berapa orang yang ikut turun dalam aksi people power tersebut.
"Tidak tahu jumlahnya. Kita hanya mengimbau saja, siapa yang mau ikut ya silakan. Tidak ada target," tutur Eggi.
(Baca Juga: Timses Jokowi Respons Aksi People Power: Jangan Nodai Bulan Ramadan)
Sementara itu, Polda Metro Jaya beserta TNI dan Pemprov DKI mempersiapkan pasukan untuk mengawal jalannya aksi tersebut. Sekitar 11 ribu personel dikerahkan di depan Gedung KPU dan Bawaslu.
"Ya benar akan ada aksi massa, kami sudah siapkan 11 ribu personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemprov DKI Jakarta," ujar Argo Yuwono.
(Arief Setyadi )