SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi angkat bicara tentang penangkapan tetangganya oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Seorang pria terduga teroris yang ditangkap tercatat sebagai Ketua RT.
"Ya kaget karena ada yang memberi info katanya di Lempongsari gang sebelah rumah saya itu ada penangkapan terduga teroris. Karena setahu saya, Lempongsari warganya kompak enggak ada yang macem-macem, enggak ada yang bikin onar atau apa gitu," ujar pria yang akrab disapa Hendi itu, Rabu (15/5/2019).
Meski kaget dengan penangkapan itu, Hendi memberi apresiasi terhadap Polri yang terus bergerak menciptakan keamanan masyarakat. Dia pun meyakini polisi telah mengantongi bukti-bukti yang cukup hingga akhirnya menangkap pelaku.
"Jadi saya rasa pihak kepolisian sudah mempunyai data-data dukungan tersendiri. Jadi kami merasa prihatin ada warga Lempongsari ternyata dinyatakan teroris oleh pihak kepolisian," tuturnya.
Sekadar diketahui, Densus 88 Antiteror menangkap sedikitnya delapan orang terduga teroris di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng). Salah satunya adalah Taufik Teguh Prasetyo (45), warga Jalan Lempongsari II No. 516, Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur atau sekampung dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Baca Juga : Terduga Teroris di Semarang: Tukang Jahit dan Tinggal Sekampung dengan Wali Kota
Taufik diciduk Densus 88 di Jalan Veteran Nomor 28, Kota Semarang, Selasa, 14 Mei 2019, sekira pukul 03.30 WIB. Penangkapan Taufik mengejutkan keluarga karena tak ada yang menyangka jika pria yang bekerja sebagai penjahit dan guru beladiri di SDIT Hidayatullah itu bakal terlibat kasus terorisme.
Baca Juga : Terduga Teroris di Sragen Ditangkap saat Sedang Ceramah di Masjid
(Erha Aprili Ramadhoni)