KNPI juga menilai aksi yang digelar sekelompok masyarakat di sekitar kantor Bawaslu Rabu (22/5/2019) sudah tidak murni soal politik. Aksi yang diwarnai kerusuhan ini lebih kental unsur kepentingan organisasi kemasyarakatan (ormas) ketimbang soal politik.
“Terlalu banyak kepentingan di jalan hari ini. Kita mendukung penuh aparat mengambil langkah-langkah hukum. Kalau ada provokasi atas nama agama atau jihad, ini sudah melenceng,” ucapnya.
Dorongan serupa juga disampaikan Ketua Umum Generasi Muda Mathla’ul Anwar Ahmad Nawawi dan Sekjen Pemuda Pancasila Arif Rahman. Menurut Nawawi, pertemuan para tokoh bangsa atau stakeholder harus segera duduk bersama. Semua pihak harus legawa untuk menerima hasil Pemilu.
“Saya sangat terima kasih kepada Ansor hari ini di tengah peringatan Nuzulul Qur'an memfasilatasi pertemuan para organiasi pemuda agar ada solusi atas kemelut bangsa saat ini,” ujar Nawawi.
Menurut dia, aksi dalam dua hari terakhir sudah tidak murni atau by design. “Ini sudah ada tujuan tidak baik yakni membuat negara kacau (chaos). Ini harus ditindak tegas. Maka penutupan media sosial seperti sangat baik untuk meminimalisasi kekacauan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diadakan khataman Alquran, doa dan tahlil untuk ratusan pejuang demokrasi petugas penyelenggara pemilu yang gugur dalam tugasnya, dan mauidhoh hasanah KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq).
(Erha Aprili Ramadhoni)