Peristiwa Tiananmen 1989, Apa yang Terjadi di China?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 05 Juni 2019 03:01 WIB
Peristiwa Tiananmen 1989 (BBC)
Share :

CHINA - Tiga puluh tahun yang lalu, Lapangan Tiananmen di Beijing menjadi fokus protes besar-besaran, yang dihancurkan oleh penguasa Komunis China

Peristiwa tersebut menghasilkan salah satu foto paling ikonik pada abad ke-20 - seorang pengunjuk rasa berdiri di depan barisan tank tentara.

Apa yang menjadi peletup aksi protes?

 

Pada 1980-an, China mengalami perubahan besar. Partai Komunis yang berkuasa mulai mengizinkan beberapa perusahaan swasta dan investasi asing.

 Baca juga: Gajah Lapar Cari Makan di Restoran Buat Geger Warga China

Pemimpin Deng Xiaoping berharap kebijakan itu dapat membangkitkan perekonomian dan meningkatkan standar hidup.

Namun, upaya itu dicederai praktek korupsi, sementara pada saat yang sama meningkatkan harapan adanya keterbukaan politik yang lebih besar.

 

Partai Komunis terbelah antara mereka yang mendesak perubahan lebih cepat dan kelompok garis keras yang ingin mempertahankan kontrol negara yang ketat.

Pada pertengahan 1980-an, protes yang dipimpin mahasiswa dimulai.

Yang ikut serta dalam barisan pemrotes termasuk mereka yang pernah tinggal di luar negeri dan terpapar ide-ide baru dan standar hidup yang lebih tinggi.

 Baca juga: Seorang Ibu Halangi Pesawat Lepas Landas Agar Putrinya Bisa Berbelanja

Bagaimana aksi protes itu berkembang?

Pada musim semi 1989, aksi protes meningkat, dengan tuntutan kebebasan politik yang lebih besar.

Para pengunjuk rasa didorong oleh kematian seorang politisi terkemuka, Hu Yaobang, yang terlibat dalam sejumlah perubahan ekonomi dan politik.

 

Hu Yaobang kemudian terdepak keluar dari posisi penting partai oleh lawan politiknya dua tahun sebelumnya.

Sekitar sepuluh ribu orang berkumpul pada hari pemakamannya, di bulan April, menyerukan kebebasan menyuarakan pendapat yang lebih besar dan menolak sensor.

Pada pekan-pekan berikutnya, para pemrotes berkumpul di Lapangan Tiananmen, dan diperkirakan pesertanya mencapai satu juta jiwa.

 Baca juga: Pria di China Berusaha Pecahkan Kaca Kereta Kecepatan Tinggi untuk Hirup Udara Segar

Lapangan Tiananmen merupakan salah satu penanda paling terkenal di Beijing.

Di dekat lapangan itu, ada makam Mao Zedong, pendiri China modern, Aula Besar Rakyat, yang digunakan Partai Komunis untuk menggelar pertemuan.


Apa tanggapan pemerintah?

Awalnya, pemerintah tidak mengambil tindakan langsung terhadap para pengunjuk rasa.

Para pimpinan partai tidak setuju tentang bagaimana cara menanggapinya, sebagian lainnya mendukung upaya kompromi, namun lainnya menginginkan tindakan lebih keras.

Kelompok garis keras akhirnya memenangkan perdebatan itu, dan dalam dua minggu terakhir di bulan Mei, status darurat militer diberlakukan di Beijing.

Pada tanggal 3 hingga 4 Juni, pasukan mulai bergerak menuju Lapangan Tiananmen, melepaskan tembakan, menghancurkan dan menangkapi para pengunjuk rasa demi mengendalikan situasi di area tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya