Cegah Kekeringan Sawah, Distribusi Air Diperketat Selama Musim Kemarau

, Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2019 16:21 WIB
Foto: dok.Kementan
Share :

INDRAMAYU – Memasuki musim kemarau, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap potensi terjadinya kekeringan terhadap sawah produktif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperketat dan memastikan distribusi air tetap merata dan bisa dinikmati oleh para petani.

Indramayu sebagai salah satu sentra produksi padi di Jawa Barat, menjadi wilayah yang turut rentan mengalami bencana tersebut. Guna mencegah terjadinya kekeringan, Bupati Indramayu Supendi turun langsung mendatangi pengelola Bendung Rentang yang berada di Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, pada Kamis (13/6/2019). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan distribusi air benar-benar terlaksana deng

“Kondisi debit air terus dipertahankan atau kalau bisa ditingkatkan sampai ke level aman, sehingga air yang terdistribusi ke saluran Cipelang bisa sampai hilir dan dinikmati oleh petani yang tengah krisis air,” ujarnya di sana.

Supendi menambahkan, saat ini pihaknya berkomitmen untuk menyelamatkan para petani yang telah menanam padi di Kecamatan Kandanghaur, Losarang, dan Gabuswetan. Ketiga kecamatan ini merupakan daerah terjauh dari saluran Cipelang, sementara air yang ada belum bisa sampai ke tiga kecamatan tersebut.

Untuk itu Pemkab Indramayu telah mengeluarkan kebijakan berupa pengelolaan gilir giring distribusi air baku di saluran induk Cipelang, terutama pada saluran induk barat.

Secara umum kebijakan yang diambil disebut Langkah 37, yakni 3 hari penyaluran air dari Pintu BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Cikedung, dan 7 hari penyaluran air dari Pintu BBT 14 ke hilir yang merupakan wilayah PSDA Losarang.

“Kita amankan kebijakan 37 ini karena hari ini merupakan hari terakhir dari 3 hari (red. penyaluran air) untuk BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah PSDA Cikedung. Mulai besok seluruh pintu di BBT 14 kita tutup dan kita gelontorkan ke BBT 14, ke hilir. Jika tetap stabil kita optimis air bisa sampai hilir. Pokonya air jangan sampai turun debitnya, kita berharap bisa terus dinaikan dari Bendung Rentang ini,” tegas Supendi.

Pada Rabu (12/6/2019), ia juga mendatangi saluran induk Cipelang yang berada di Desa Jatisura. Selanjutnya ia menyusuri saluran air tersebut yang tembus ke Desa Amis, Cikedung, Rajasinga, Plosokerep, Kendayakan, Manggungan, Rancahan, dan lainnya.

Dari setiap pintu air yang dilewatinya, Supendi menekankan untuk dilakukan pengaturan dengan sebaik mungkin. Petani yang berada di wilayah Kecamatan Cikedung diharapkan bisa menggunakan air secukupnya, dikarenakan wilayah tersebut paling dekat dengan sumber air dan terlebih dahulu mendapatkan pasokan air.

Sementara Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali mendukung upaya yang dilakukan oleh Bupati Indramayu dengan cara turun langsung ke lapangan untuk melihat distribusi air bagi petani. Sebagai Ketua Tim Penanggung Jawab Upsus Pajale Provinsi Jawa Barat, ia sepakat bahwa lahan sawah yang telah ditanami padi harus diselematkan agar Kabupaten Indramayu tetap menjadi lumbung padi nasional.

“Pokoknya kita harus selamatkan petani yang sudah menanam padi, kalau memang dibutuhkan penambahan debit karena kondisi di lapangan mengharuskan hal itu, maka kita dukung BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum untuk bisa menambahkan debit air ke saluran Cipelang yang ke Indramayu,” kata Jamil saat dimintai keterangan, Jumat (14/6/2019).

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya