JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto meminta para demonstran untuk menaati permintaan Prabowo Subianto agar tak menggelar unjuk rasa ke Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta saat sidang sengketa hasil Pilpres 2019 berlangsung.
Hal itu dikatakan Wiranto menyusul masih ada massa yang berunjuk rasa saat MK menyidangkan sengketa Pilpres. Demo digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta karena akses massa ke Gedung MK diblokade polisi.
Salah satu massa yang berdemo berasal dari ormas pendukung Prabowo seperti FPI, GNPF dan Alumni 212. Mereka mengklaim aksinya untuk mendukung MK memutuskan sengketa Pilpres dengan jujur dan adil.
Padahal sebelumnya Prabowo sudah meminta pendukungnya tak berdemo dan meminta mereka mengawal jalannya persidangan sengketa Pilpres 2019 melalui televisi. Wiranto mengapresiasi sikap Prabowo yang merupakan juniornya di TNI.
"Saya kira sesuatu yang sangat bagus dan saya juga mengharapkan pendukung beliau, simpatisan beliau menaati itu. Kalau sekarang tak menaati, berarti dari pihak lain. Atau nanti kita tanya ke Pak Prabowo siapa (mereka) yang bergerak itu," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Wiranto juga tak mempersoalkan masih adanya massa yang menggelar demonstrasi di MK. Alasannya karena massa masih tertib dan menyampaikan aspirasinya dengan damai.
"Aksi sama demo tertib, demo damai, enggak apa-apa. Tapi anjuran Pak Prabowo jelas kan, tak perlu mendatangi Mahkamah Konstitusi, dan menjaga suasana aman, damai, supaya suasana sidang berjalan dengan tertib," sambung dia.
"Sidang yang sedang berlangsung tak usah diganggu ya, dengan gerakan-gerakan massa. Dan dia (Prabowo) siap menghormati hasil persidangan Mahkamah Konstitusi," ujarnya.
(Salman Mardira)