Carolyn Silver, bertindak sebagai penuntut untuk college, menyebut tindakan Dr Barwin sebagai "penipuan yang tidak dapat dimaafkan".
"Tindakan mengejutkannya akan meninggalkan noda yang tak terhapuskan pada profesi tesebut," katanya kepada panel saat dengar pendapat pada Selasa.
Dr Barwin sebelumnya telah disanksi oleh college tersebut pada 2013 karena melakukan pembuahan artifisial pada tiga pasiennya menggunakan sperma yang salah. Dia menerima penangguhan singkat.
Badan regulasi itu meluncurkan penyelidikan terbaru saat sebuah tuntutan hukum diajukan, menduga bahwa ada 50 hingga 100 anak dikandung setelah ibu mereka menerima air mani yang salah dari Dr Barwin dan 11 secara genetik cocok secara genetik dengan dokter kesuburan itu.
Tidak ada dugaan dalam gugatan tersebut yang diuji di pengadilan sipil.
(Rahman Asmardika)