BPBD Bantul Minta Pemetaan Sumber Air Baru Guna Atasi Kekeringan

Agregasi Harian Jogja, Jurnalis
Senin 01 Juli 2019 03:09 WIB
ilustrasi
Share :

Namun demikian upaya tersebut tidak bisa maksimal jika memang debit air berkurang sebagai dampak kemarau berkepanjangan. Ia mencatat hampir semua lahan pertanian di Bantul belum terkena air hujan sejak 17 Maret lalu. Akibatnya beberapa wilayah kekeringan. Menurut Yitno yang bisa dilakukan adalah dengan merekayasa pola tanam dengan beralih ke palawija.

“Juli-September ini kan memang masuk musim tanam ketiga bukan lagi padi tapi palawija karena ketersediaan air berkurang. Musim tanam ketiga ini memang bukan padi. Kalau ada yang nekat ya harus tahu resikonya gagal panen,” kata Yitno.

Ia menegaskan semua saluran irigasi dalam keadaan normal hanya memang debit airnya yang berkurang, “Kalau masa musim tanam ketiga kan memang karena debit airnya yang berkurang,” ujar Yitno.

Sebelumnya Kepala Dinas Ppertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Bantul, Pulung Haryadi juga mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri menanam padi pada musim kemarau ini karena air berkurang, terutama di daerah-daerah yang jauh dari sumber air.

Sampai pertengahan Juni ini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya gagal panen. Namun untuk lahan yang dibiarkan kosong karena mengering sudah ada sekitar 40 hektare yang tersebar di Sedayu, Dlingo, dan Pajangan.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya