Eva memprediksi, pertikaian politik di Pilpres 2024 bisa diantisipasi jika presiden terpilih, Jokowi dapat memberikan pendidikan politik serta penegakan hukum yang baik selama lima tahun ke depan. Maka, tergantung Jokowi.
"Ini sebetulnya kesempatan di Pak Jokowi. Kalau Jokowi dan koalisi memberikan pendidikan kewarganegaraan dan pembumian Pancasila itu dimasifkan ya 2024 relatif tidak terjebak di politik identitas," katanya.
Eva menjelaskan, kelompok konservatif biasanya akan menggelontorkan soal isu-isu yang berkaitan dengan politik identitas. Oleh karenanya, Eva meminta agar pemerintah mengantisipasi berkembangnya isu politik identitas selama lima tahun ke depan.
"Jadi itu, pendidikan politiknya untuk masyarakat harus kritis sehingga mereka tidak bisa memainkan sisi otak primitif yang emosional saja. Dan kedua, penegakan hukum, maka 2024 lebih sehat daripada soal politik identitas," tuturnya.
Baca Juga: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tinggal Tunggu Momentum
(Arief Setyadi )