Selain itu, periode kedua Jokowi harus diakui agak lebih berat dibandingkan periode pertama. Sebab itu, Jokowi juga harus pandai dan mahir mencari pembantu presiden yang punya kapasitas, siap kerja keras, dan mampu mengimbangi kerja presiden.
"Tahu dan paham dengan cepat keinginan dan maunya presiden dalam rangka memenuhi janji politik dan menyelaraskan dengan visi misi presiden," paparnya.
Ia pun meyakini bahwa Jokowi juga pandai membaca situasi dan perubahan yang begitu cepat dengan membutuhkan sentuhan kepemimpinan yang mengerti dan bergerak cepat menjawab kebutuhan.
"Wajar kemudian ada keinginan pak Jokowi untuk membentuk kementerian baru, karena itu tadi ada tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Pak Jokowi punya sense of politics yang baik, bisa menyesuaikan dengan cepat sesuai dengan tantangan yang jauh lebih berat. Punya insting politik yang bagus," urainya.
Baca Juga: Kabinet Baru Jokowi Diprediksi Bakal Gemuk, 6 Menteri Lama Dipertahankan