JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Ma'arif mengatakan pihaknya akan menempuh jalur tersendiri untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia. Pun demikian, dengan pengurusan masa cekal Habib Rizieq.
Hal itu ditekankan Slamet Ma'arif setelah adanya pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Syarat Rekonsiliasi dengan Memulangkan Habib Rizieq Dianggap 'Tak Pantas'
"Kami FPI, GNPF, dan PA 212 akan terus berupaya dengan cara kami sendiri agar pencekalan HRS bisa dicabut dan HRS bisa pulang ke tanah air," kata Slamet kepada Okezone, Minggu (14/7/2019).
Habib Rizieq sendiri saat ini masih berada di Arab Saudi. Pihak kuasa hukum menyebut Habib Rizieq terhambat untuk pulang ke Indonesia. Imam Besar FPI tersebut juga disebut harus membayar denda Rp110 juta karena overstay atau telah melewati batas tinggalnya di Arab.
Sejumlah pihak meminta agar Habib Rizieq untuk dipulangkan ke Indonesia. Permintaan tersebut menjadi salah satu syarat terciptanya rekonsiliasi Prabowo-Jokowi yang belum terlaksana pasca-Pilpres 2019 digelar.