JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tidak menolerir pihak manapun yang mengganggu Pancasila. Ucapan itu dinilai ditujukan untuk kelompok pro khilafah yang selama ini masih eksis di Tanah Air.
Menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, Pancasila merupakan satu-satunya ideologi bangsa Indonesia. Namun, Pancasila sedang diuji oleh beberapa paham atau ideologi tertentu yang "diimpor" dari luar negeri dan ingin eksis di Indonesia.
"Taruhlah ini ideologi khilafah, atau ideologi bentuk lain yang sudah kita tahu bersama. Oleh karena itu, ini pesan dan tekanan bahwa jangan coba-coba main-main," kata Karding kepada Okezone, Senin (15/7/2019).
Baca Juga: Pidato Visi Indonesia Jokowi Dinilai Lugas dan Lengkap
Karding menjelaskan, pernyataan Jokowi sekaligus menegaskan pemerintah akan melakukan upaya untuk menghindari dan mencegah berkembangnya paham atau ideologi yang tak sesuai dengan Pancasila.
Sejurus dengan itu, pemerintah juga ingin mendorong penguatan Pancasila bagi seluruh warga negara di tiap lapisan. "Itu sekaligus mencegah lahirnya ideologi, baik yang berbasis pemikiran keagamaan atau politik," ucap Karding.
"Harus kita cegah apa pun yang bertentangan dengan Pancasila. Saya kira pemerintah akan tegas soal itu," imbuhnya.
Sebelumnya, presiden terpilih Jokowi menegaskan Pancasila adalah satu-satunya ideologi bangsa. Oleh karena itu, jika ada kelompok yang berupaya menggantinya maka tidak ada toleransi bagi mereka.
"Tidak ada toleransi bagi yang mengganggu Pancasila," ucap Jokowi dalam pidato "Visi Indonesia" di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu 14 Juli 2019.
Baca Juga: TKN: Oposisi Pemerintahan Jokowi Perlu Didorong Menjadi yang Niatnya Baik
(Arief Setyadi )