Kalau demokrasi tanpa ada oposisi, kata Amien, itu namanya demokrasi bohong-bohongan padahal dalam demokrasi dibutuhkan mekanisme "check and balances".
"Demokrasi itu ada mekanisme check and balances, yaitu eksekutif melangkah dengan berbagai macam langkah lalu yang mengawasi adalah parlemen," katanya.
Baca Juga: Pidato "Visi Indonesia" Jokowi Tidak Singgung Isu Hukum, Ini Penjelasan TKN
Dia menilai kalau anggota parlemen sebagian besar menjadi tukang stempel atau jadi juru bicara eksekutif maka yang terjadi adalah lonceng kematian bagi demokrasi.
Amien menegaskan, merajut merah-putih bisa diteruskan, namun soal kekuasaan, berikan kesempatan yang utuh kepada Jokowi-Ma'ruf dengan para menterinya bekerja dan oposisi mengawasi jalannya pemerintahan.
(Arief Setyadi )