“Begitu mendekati dermaga, saat klarifikasi kepada pandu terjadi ketidaknormalan (mesin). Ketidaknormalan itu, bahwa pada saat pilot meminta kapal berhenti dan mundur, tapi mesin tidak respon jadi mesin jalan terus. Saat kita klarifikasi kepada nakhoda juga mengatakan seperti itu,” tambahnya.
Dimungkinkan, kapal tetap bergerak tanpa kendali karena terjadi gangguan pada sistem pneumatik. Padahal sebelum kapal bergerak untuk melakukan aktivitas bongkar muat, dipastikan telah melewati serangkaian pemeriksaan dan tidak ada standar operasional prosedur (SOP) yang dilanggar.
“KKM (kepala kamar mesin) mengatakan bahwa ada gangguan dari sistem pneumatik dari mesin penggerak kapal yang menyebabkan kapal enggak berhenti,” terangnya.
“Jadi setelah kita klarifikasi lagi, apakah sebelum masuk (area TPKS) itu sudah dilakukan sesuai SOP, mereka di kapal. Sebelumnya juga dilakukan verifikasi kondisi mesin semuanya normal, tiba-tiba setelah mendekat ke dermaga itu terjadi seperti itu (menabrak crane),” tutur dia.