Komentar terbarunya itu disampaikan beberapa hari setelah Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyetujui resolusi untuk mengadakan penyelidikan atas pembunuhan dan kematian tersebut, menanggapi seruan dari 11 pakar PBB yang khawatir tentang jumlah kematian yang "mengejutkan".
Pemerintah Filipina telah menolak resolusi itu, menyebutnya sebagai campur tangan oleh negara-negara Barat yang bias, dan menyangkal tuduhan aktivis bahwa polisi mengeksekusi ribuan pengguna dan penjual narkoba.
Duterte mengatakan dia mendapat keuntungan dalam kampanye anti-narkotika, dengan semakin sedikitnya narkoba di jalanan. Dia mengatakan tersangka harus memilih untuk "meninggalkan narkoba atau mati," tetapi menyarankan itu hanya ekspresi, bukan instruksi untuk membunuh.
"Apakah mereka suka atau tidak, saya akan melanjutkan apa yang saya mulai sampai akhir," katanya.
(Rahman Asmardika)