Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengimbau umat Islam di Indonesia tidak saling bermusuhan dan saling menyayangi. Sebab, negara ini bukan hanya milik segelintir orang saja, melainkan milik bersama.
"Dalam konteks kebangsaan, Islam wasathiyah itu yang mampu menerima NKRI. Karena NKRI bukan hanya kita, tapi berkita-kita, majemuk. Pancasila adalah titik temu," ucap Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf menuturkan, Pancasila dan UUD 1945 merupakan kesepakatan bersama untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila ada kelompok yang menyalahi itu, maka dengan sendirinya akan tertolak. Ia mencontohkan kelompok pro-khilafah.
"Kenapa khilafah ditolak di Indonesia? (Sebenarnya) bukan ditolak, tapi tertolak karena menyalahi kesepakatan," pungkas Ma'ruf.
(Edi Hidayat)