Menurutnya, rekonsiliasi sungguhan itu benar-benar duduk bersama antara Prabowo dan Jokowi untuk mencari titik tengah menyatukan dua arus untuk digalang dan disanggah secara bersama demi membahagiakan seluruh bangsa Indonesia.
"Rekonsiliasi yang saya maksudkan itu bukan kooptasi tapi kovergeensi, yaitu dua arus yang sesungguhnya berbeda dicari titik temunya kemudian digalang bersama-sama, disangga bersama-sama. Untuk sampai kenyataan yang membahagiakan buat bangsa Indonesia rakyat semuanya," tuturnya.
Baca juga: Pasca-Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra-PDIP Disebut Berpotensi Koalisi di 2024
Sedangkan rekonsiliasi ethok -ethok atau pura-pura yaitu dengan cara pemenang dalam hal ini presiden Jokowi menawarkan sejumlah kursi dan yang ditawarkan merasa bergembira atas pemberian tersebut.
"Jadi petahana menang kemudian menawarkan beberapa kursi, lantas yang ditawari juga bergembira ria mengatakan semua keputusan yang khusus presiden, hak prerogratif presiden tak ada yang bisa menggugat, ya seperti sangat latah begitu," ucapnya.