MOSKOW - Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny yang dikenal karena aksi kampanye anti-korupsi di tingkat akar rumput dan memimpin demo terbesar menentang Putin pada 2011 diperkirakan diracun di penjara.
Mengutip BBC News, Senin (29/7/2019) Alexei merupakan tokoh oposisi yang paling menonjol yang berulang kali dipenjara. Ia dilarikan dari penjara ke rumah sakit di Moskow dan menurut dokter pribadinya dia kemungkinan diracun.
Juru bicaranya sebelumnya menduga dia kemungkinan memiliki alergi, tetapi dia mengatakan dia belum pernah mengalami reaksi alergi sebelumnya. Tetapi para pejabat mengatakan Navalny dalam kondisi membaik.
Navalny dipenjara selama 30 hari pada pekan lalu lalu setelah menyerukan aksi protes tanpa izin, yang berlangsung pada Sabtu (27/07).
Sedikitnya 1.300 orang telah ditahan selama unjuk rasa menentang penyingkiran kandidat oposisi dari pemilihan lokal.
Baca juga: Serukan Pemilu Bebas dan Adil, 1.300 Orang Ditangkap Polisi Rusia
Baca juga: Aktivis LGBT Rusia Yelena Grigoryeva Tewas Dibunuh
Uni Eropa mengkritik penggunaan kekuatan yang "tidak proporsional" terhadap para pemrotes, dengan mengatakan hal itu merusak "kebebasan mendasar untuk berekspresi, berserikat dan berkumpul".
Laporan-laporan media mengatakan sekitar 20 orang, termasuk jurnalis juga ditahan setelah berkumpul di luar rumah sakit penjara pada Minggu malam di mana Navalny dirawat.
Bagaimana kondisi Navalny?
Selama akhir pekan, Navalny di dalam penjara dilaporkan mulai mengalami pembengkakan akut, dan ada ruam pada leher, punggung, dada, serta pergelangan tangannya.
Mantan manajer kampanyenya, Leonid Volkov, mengatakan dia memiliki reaksi yang sama saat menjalani hukuman penjara di sel penjara yang sama karena melanggar izin unjuk rasa.
Dokter pribadi Navalny, Anastasia Vassilieva, mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga atau pengacaranya yang diberi tahu tentang hasil diagnosanya.
Dalam unggahannya di Facebook, Vassilieva mengeluhkan bahwa dirinya dilarang mengunjungi Navalny.
Tetapi berdasarkan apa yang dia lihat melalui pintu, dia mengatakan Navalny kemungkinan terpapar "zat kimia dari orang ketiga".
Dia mengatakan kecurigaannya dipicu oleh "pejabat tertentu ... bertindak aneh".
"Tidak ada yang mencari penyebab [penyakitnya], dokter tidak dapat mengakses. Semua orang di sekitarnya berbohong," tulisnya.
Siapakah Alexei Navalny?
Pria berusia 43 tahun ini dikenal di Rusia karena aksi kampanye anti-korupsi di tingkat akar rumput.
Dia memimpin unjuk rasa terbesar di negara itu terhadap Presiden Putin pada 2011 dan telah berulang kali dipenjara, lantaran karena keterlibatannya dalam unjuk rasa yang tidak berizin.
Navalny menderita luka bakar serius akibat zat kimia di mata kanannya pada tahun 2017 setelah ia diserang dengan pewarna antiseptik.
Dia berusaha untuk tampil dalam pemilihan presiden tahun lalu, tetapi dilarang karena tuduhan penipuan sebelumnya dalam kasus yang disebutnya bermotivasi politik.
(Rachmat Fahzry)