Selama mengikuti seleksi internal sekolah, dilanjutkan Yosep, Aurel menyisihkan banyak pesaing. Putri dari pasangan Faried Abdurrahman dan Sri Wahyuniarti itu selalu tampil prima dan cekatan dalam setiap proses yang dilalui.
"Setelah melalui seleksi internal, baru diserahkan ke Pemkot. Selama seleksi internal dia baik-baik saja, aktifitasnya normal. Maka nya kita kaget begitu ramai di berita, kalau meninggalnya almarhum dikaitkan dengan kelelahan selama menjalani latihan," imbuhnya.
Setiap tahunnya SMA Al-Azhar selalu mengirimkan wakilnya untuk menjadi anggota Paskibraka di tingkat Kota maupun Provinsi. Tahun 2018 kemarin, ada 4 siswa yang mewakili Paskibraka Kota Tangsel, lalu 2 siswa lainnya mewakili Paskibraka Provinsi Banten.
Kini tinggal 5 siswa perwakilan SMA Al-Azhar yang masih terus mengikuti pelatihan calon Paskibraka Kota Tangsel. Disampaikan Yosep, belum ada rencana menarik pulang ke-5 siswa itu ke sekolah, mengingat ramai kabar yang beredar bahwa pelatihan oleh senior PPI terlalu memberatkan.
"Kita tidak menarik anak-anak yang ikut Paksibraka di sana, tetap ikut. Untuk evaluasi kita lihat, kita lihat sistemnya lagi di PPI seperti apa nanti," tandasnya.
(Awaludin)